Selamat Datang


Terima kasih atas kunjungan Anda, semoga Blog ini bermanfaat bagi kita semua.


Senin, 10 Februari 2014

Flappy Bird, Simpel Tapi Bikin 'Sebel'

Flappy Bird telah membuat puluhan juta user penasaran
Kabar terakhir dari Android Central, Dong Nguyen, developer Flappy Bird, memutuskan untuk menutup game ini dan tidak mengembangkannya lagi.

Dalam akun twitternya, dia mengaku bahwa popularitas yang ia peroleh dari Flappy Bird sudah mengubah hidupnya yang sederhana. Sehingga, dia memutuskan untuk mengembangkan game lain saja.

Namun apakah ini memang pengakuan apa adanya dari Dong Nguyen, atau ini adalah strategi marketing supaya flappy bird semakin banyak diunduh?

Sabtu, 08 Februari 2014

Kisah di Balik Game Flappy Bird yang Bikin "Nyandu"

Dong mengatakan, ia adalah
satu-satunya orang di
.Gears Studio
Game Flappy Bird saat ini sedang ramai dibicarakan di media sosial dan media massa. Popularitasnya mendadak naik daun, padahal game ini telah diluncurkan sejak Mei 2013. Siapakah gerangan yang membuatnya?

Flappy Bird dibuat oleh Nguyen Ha Dong, berusia 29 tahun, asal Hanoi, Vietnam. Ia meluncurkan game Flappy Bird di bawah bendera .Gears Studio (dotGears Studio).

Dong mengatakan, ia adalah satu-satunya orang di .Gears Studio. ".Gears bukan perusahaan. Ini hanya diriku seorang, tapi aku harus menggunakan istilah 'kami' untuk mempersiapkan perubahan di masa depan," katanya.

Wow, Pembuat "Flappy Bird" Raup Rp 600 Juta Sehari

"Flappy Bird menjadi populer karena berbeda
dari game mobile lain yang ada saat ini,
dan game ini juga menjadi ajang kompetisi dengan
pengguna lain," terang Nguyen
Jika Anda adalah salah satu yang kecanduan dengan game "Flappy Bird" dan memainkannya terus-menerus karena penasaran ingin mencapai level lebih tinggi, mungkin Anda menjadi salah satu penyumbang keuntungan game ini.

Dalam sebuah wawancara dengan The Verge, Rabu (5/2/2014), developer Don Nguyen mengatakan bahwa game yang kini menjadi aplikasi terlaris di App Store dan Google Play Store tersebut memiliki pendapatan 50.000 dollar AS (sekitar Rp 600 juta) per hari.

Pendapatan tersebut berasal dari iklan yang ditampilkan di layar saat game Flappy Bird dimainkan.

Flappy Bird adalah game gratis yang hanya mengandalkan metode in-app ads, bukan in-app purchase yang mengharuskan pengguna membeli untuk mengakses fitur tertentu. Iklan yang ditampilkan pun tidak mengganggu atau mengurangi pengalaman bermain.

Nguyen pun tidak berencana untuk mengubahnya. "Flappy Bird sudah sampai pada tahap di mana jika sesuatu ditambahkan ke dalamnya, maka segalanya akan berbeda," terang Nguyen.

"Jadi, saya akan tetap membiarkannya seperti apa adanya saat ini," imbuh pria yang mengerjakan pemrograman Flappy Bird sepulang kantor ini.

Walau belum bisa bersanding dengan Candy Crush Saga yang mengumpulkan 850.000 dollar AS per harinya, sebagai game nonfreemium yang baru diunggah pada Mei 2013 dan update terakhir pada September, prestasi Flappy Bird tetap mengesankan karena bisa bertahan di jajaran atas game selama berbulan-bulan.

Dengan siklus game yang cepat, yakni pengguna harus sering mengulanginya lagi dari awal, pundi-pundi pendapatan Flappy Bird pun kian bertambah.

Aplikasi Flappy Bird hingga kini telah diunduh sebanyak lebih dari 50 juta kali dan mendapat ulasan (review) dari 47.000 pengguna lebih, menandingi aplikasi Gmail.

Nguyen pun kini mengaku sedang mengerjakan sekuel dari game Flappy Bird. Namun, kapan akan dirilisnya masih belum pasti. Sumber *

Trik Promosi Bisnis Lewat Youtube

Penggunaan jejaring sosial untuk memuluskan bisnis bukan hal baru, setidaknya dalam lima tahun terakhir. Banyak pengusaha dari papan bawah hingga kelas kakap yang memanfaatkan Facebook, Twitter, Instagram atau situs berbagi video YouTube.

Keuntungan beriklan di jejaring sosial adalah gratis. Jangkauannya pun lebih luas dan mampu masuk ke area pribadi orang lain tanpa disadari. Sayang, banyak yang belum paham menggunakan media tersebut untuk beriklan secara efektif dan efisien. Walhasil, niat promosi dan mendulang klien tak bisa tercapai.

Kamis, 18 November 2010

Jack Ma & Alibaba.com

Jack Ma
Apakah sukses bisnis internet harus menguasai ilmu teknologi informasi (TI)? Tidak selalu. Jack Ma malah hanya bermodal nekat, intuisi, dan semangat menggebu. Modal uang ia kumpulkan dari teman-temannya. Dan dalam kurun waktu 10 tahun modal Alibaba.com berlipat menjadi ratusan ribu kali lipat!

Jack Ma adalah pendiri dan pemilik Alibaba.com. Ia orang Asia yang sukses berbisnis internet dengan tetap mempertahankan domisili bisnis di negaranya sendiri. Untuk sukses, ia tak hanya harus berjuang keras mengembangkan usahanya, tetapi juga benar-benar harus ikut membangun pondasi tradisi berinternet di China yang pada saat itu infrastruktur internetnya masih seadanya.

Seterusnya ...

Kamis, 11 November 2010

Gayus Bukan? Gampang ...

JAKARTA, KOMPAS.com Kamis, 11 November 2010 | 17:06 WIB — Foto mirip Gayus Halomoan Tambunan, terdakwa kasus penggelapan pajak, masih terus menjadi polemik. Belum ada yang memastikan apakah foto tersebut Gayus atau bukan. Gayus sendiri bersikukuh bahwa yang ada di dalam foto yang diambil fotografer Kompas, Agus Susanto, itu bukan dia.


Selanjutnya ...